MAKALAH
MEMBUANG
ALIF DI TENGAH KATA (KALIMAT)
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Imla’
Dosen Pengampu : Munawir, S. Ag., M. Pd.
Kelompok
2
Oleh:
1.
Rifqi
Silfiana (115 – 13 – 008 )
2.
Sofi
siti fuadah (115 – 14 – 011 )
3.
Nopi
Indriani (115 – 14 – 136)
4.
Siti
Nur Hamidah (115 – 14 – 149)
5. Ariya Zulva (115
– 14 – 153)
JURUSAN
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan Rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya, yang berjudul “Menbuang
alif di tengah kata (kalimat)“, dalam memenuhi mata kuliah Imla’,
diampu
oleh Munawir, S. Ag.,M. Pd.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, karena kami masih dalam tahap belajar. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Salatiga,
18 November 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Alif adalah huruf tertentu yang tidak menerima
harokat. Dan mempunyai dua tempat, yaitu ditengah kalimat dan
akhir kalimat. Alif washal sering disebut dengan hamzah
washal. Kita biasa mengenal huruf hamzah berupa kepala huruf
'ain. Karena di dalam hamzah washal tidak ada gambar huruf hamzah seperti
yang biasa kita kenal, agar tidak
bingung kita pakai saja istilah alif washal.
Membuang alif ditengah kata
(kalimat) juga termasuk dalam alif layyinah di tengah kata (kalimat), baik alif
tersebut berada di tengah secara asli maupun tidak (terbentuk dari perubahan
huruf illat). Untuk lebih mengetahui bagaimana menghilangkan alif di tengah
kata(kalimat), maka kami akan membahasnya dalam makalah kami yang berjudul “Menghilangkan alif di Tengah kata (kalimat)”
B.
Rumusan Masalah
Bagaimana cara menghilangkan alif ditengah kata(kalimat)?
C.
Tujuan
Dapat mengetahui cara membuang alif ditengah
kata(kalimat).
BAB II
PEMBAHASAN
Alif layyinah dibuang di tengah kata (baik ditengah asli maupun
bentuk dari perubahan) terdapat pada kata berikut:
1)
Kata yang
sesudah hamzah ada alif (bentuk perubahan menurut aturan qowaid) dan di atas
hamzah diberi tanda mad.
Contoh:الآن,
أثر, أمن, مأثر, مأل
2)
Dua kata رحمان dan حارث ketika keduanya dima’rifatkan dengan ال
حارث--<الحرث
رحمان--<الرحمن
3)
Kata لكن Baik nunnya berupa nun mukhofafah (tidak bertasyid) maupun
musyadadah.
لكن+ كان= لكنّ
4)
Kata أولاء Ketika diakhiri huruf kaf.
Contoh:أولنك
هم المفلحون
5)
Alif dibuang
dari lafadz jalalah ( الله)
(الإله)--< إله
والالاه--<والله
6)
Kata سماء Ketika dijamakkan dengan alif dan ta’
السماوات=<السموات
Alif layyinah
juga dibuang pada beberapa kata berikut:
1)
Kata (ثلاث) ketika digabung dengan مائة
Contoh:
ثلثمائة
2)
Isim alam yang
mahsyur yang
lebih dari tiga huruf, seperti:
ابراهيم=<ابرهم
اسحاق=<اسحق
هارون=<هرون
سليمان=<سليمن
3)
ذا Isim isyaroh yang bersambung dengan lam
berkasroh.
Contoh:ذلك, ذلكما, ذلكم, ذلكنّ
4)
أنا
dhomir mutakallin ketika terletak diantara ها tanbih dan ذا isyaroh.
Contoh:هأنذا
5)
ياء huruf nida’, jika:
a)
Setelahnya ada
kata أئ contoh:يأيها
المرء المؤدّب
b)
Setelahnya ada
kata أهل Contoh: يأهل
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Alif layyinah dibuang di tengah kata (baik ditengah asli maupun
bentuk dari perubahan) terdapat pada kata yang sesudah hamzah ada alif (bentuk
perubahan menurut aturan qowaid) dan di atas hamzah diberi tanda mad. Dua kata رحمان dan حارث ketika keduanya dima’rifatkan
dengan ال, Kata لكن Baik nunnya berupa nun mukhofafah (tidak bertasyid)
maupun musyadadah.
Kata أولاء Ketika diakhiri huruf kaf, Alif
dibuang dari lafadz jalalah ( الله) ,Kata سماء Ketika dijamakkan dengan alif dan
ta’, Alif layyinah juga dibuang pada beberapa kata
yaitu, Kata (ثلاث) ketika digabung dengan مائة, Isim alam yang mahsyur yang lebih dari tiga huruf, ذا Isim isyaroh yang bersambung dengan
lam berkasroh. أنا dhomir mutakallin ketika terletak diantara ها tanbih dan ذا isyaroh, ياء huruf
nida’, jika: Setelahnya ada kata أئ contoh:يأيها المرء المؤدّب dan Setelahnya ada kata أهل Contoh: يأهل
B.
Saran
Sebagai penyusun, kami merasa masih ada kekurangan dalam pembuatan
ini. Oleh karena itu kami mohon kritik dan saran dari pembaca, agar kami dapat
memperbaiki makalah yang akan kami buat selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Al Hafizh.
2014. Pedoman Daurah Al Qur’an. Jakarta: Markaz Al Qur’an
UPB IAIN Salatiga. 2012. Durusul Imla’i. Salatiga
No comments:
Post a Comment